KETEPENG
Nama Latin : Cassia alata
Botani
Tanaman perdu, tumbuh berkelompok.Pohon mencapai tinggi 3 meter.daun bersirip, terdapat anak daun.Letak anak daun berhadap-hadapan.Bunga ketepeng berwarna kuning cerah dengan daun pelindung berwarna jingga yang rontok sebelum mekar.Letak daun bunga teratur pada tandannya.
Ekologi
Tumbuh baik di daratan rendah hingga daerah berketinggian 1400 m dpl.
Budidaya
Tanaman ketepeng pada umumnya tumbuh
liar, namun demikian dapat diperbanyak menggunakan biji.Biji terlebih dulu
disemaikan agar diperoleh tanaman yang seragam.Bibit kemudian ditanam dikebun
atau lahan yang telah diolah.
Khasiat :
-
Obat
Panu, kadas dan kurap
Ambil
beberapa lembar daun ketepeng, kemudian campur dengan 1 sdm kapur sirih,
rebuslah semua bahan hingga menjadi seperti bubur, lalu dinginkan.lalu gosoklah
pada kulit yang bermasalah minimal 2 kali sehari sampai sembuh.
-
Obat
pelancar BAB
Ambil
6 hingga 7 lembar daun ketepeng, cuci sampai berish kemudian direbus dengan 2
gelas air sampai mendidih hingga kira-kira tinggal 1 gelas, dinginkan baru
diminum secara rutin 2 kali sehari.
-
Obat
Sariawan dan Panas dalam
Ambil 3
lembar daun ketepeng, cuci sampai bersih kemudian tambahkan sedikit garam, lalu
kunyah beberapa menit, airnya diminum dan ampasnya dibuang.
Coca Folium / Daun Koka

Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
E. coca
|
Nama binomial
Erythroxylum coc
Koka adalah sebuah tanaman dalam famili Erythroxylaceae,
tumbuhan asli di baratlaut Amerika
Selatan. Tanaman ini memainkan peran penting dalam budaya Andes tradisional.
Daun coca berisi alkaloid kokain, dasar bagi obat kokain, yang
merupakan stimulan
kuat.
Tanaman ini berbentuk semak duri hitam, dan tumbuh
hingga mencapai tinggi 2–3 m (7–10 ft). Cabangnya lurus, dan daunnya, yang memiliki
warna hijau, tipis, gelap, oval, dan runcing di ujungnya. Karakteristik daunnya
adalah sebuah bagian yang dikelilingi dua garis melengkung membujur, satu garis
di sisi lain daun, dan yang palnig jelas di bawah daun.
Bunganya kecil, dan tersusun dalam kumpulan kecil di tangkai
yang pendek; mahkotanya terdiri dari lima daun bunga kuning putih, kepala putik berbentuk hati,
dan putiknya
terdiri dari tiga karpel yang bersatu membentuk tiga ovarium. Bunganya berubah
menjadi beri merah.
Daunnya kadang-kadang dimakan oleh larva ulat bulu Eloria noyesi. Bila
dikunyah seperti mengunyah sirih, lama kelamaan menimbulkan sensasi segar.
Coleus Amboinicus / Daun Jinten

Kerajaan:
|
|
(tidak termasuk)
|
|
(tidak termasuk)
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
P.
amboinicus
|
Nama binomial Plectranthus amboinicus
Daun
jintan (Plectranthus
amboinicus sin. Coleus amboinicus) adalah tumbuhan
perenial yang
berasal dari familia Lamiaceae yang berasal dari Afrika Selatan dan Timur, penyebaran aslinya adalah dari KwaZulu-Natal dan Swaziland ke Angola kemudian ke Mozambik, ke arah utara menuju Kenya dan Tanzania.[2] Ia secara luas dibudidayakan dan juga telah
dinaturalisasikan.
Deskripsi
Daun
jintan mederupakan terna tahunan dengan pangkal sering kali berkayu, menaik, dan mencapai tinggi 1 m. Batangnya beruas, dan yang menyentuh tanah
akan keluar dari situ. Daunnya tunggal, berdaging, berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya runcing
dengan tepian bergerigi/berringgit, kecuali pada bagian pangkal.[1]
Pertulangan daunnya menyirip,[3]
dan bercabang-cabang membentuk seperti jala. Permukaannya berrambut tebal,
seperti beledu berwarna putih dengan panjang 5-7 cm, dan lebar 4-6 cm dan warnanya hijau muda, jika diremas
berbau harum. Perbungaannya majemuk berupa tandan dengan panjang 20 cm, keluar dari
ujung percabangan, dan ketiak daun dengan warna biru keunguan. Bijinya keras, gepeng, dan berwarna coklat
muda.
Serai / Cymbopogonis Folium
Serai
atau sereh (Cymbopogonis Folium)
adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu
dapur untuk mengharumkan makanan. Dalam bahasa Tegal serai adalah Kamijara.
Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian
atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen)
nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya. Kandungan serai antara
lain adalah sitronela, yang tidak disukai oleh nyamuk. Maka dari itu, serai
dapat dibuat menjadi obat nyamuk.
Klasifikasi
ilmiah: Kerajaan-Plantae, (tidak termasuk) Monocots, (tidak termasuk)
Commelinids, Ordo-Poales, Famili-Poaceae, Genus-Cymbopogon, Spesies-C. citratus,
Nama binomial-Cymbopogon citratus.
|
Serai atau sereh merupakan tumbuhan
anggota suku rumput-rumputan yang biasa dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk
mengharumkan makanan atau ramuan pengusir nyamuk. Tetapi, tahukah Anda bahwa di
balik baunya yang harum, tanaman yang bernama latin Andropogon nardus ini juga
menyimpan beragam manfaat medis dan kesehatan?
Manfaat:
Penelitian menunjukkan, daun sereh memiliki kandungan zat anti-mikroba dan anti-bakteri. Kandungan tersebut berguna khususnya dalam mengobati infeksi pada lambung, usus, saluran kemih dan luka. Sereh juga diketahui berkhasit sebagai diuretik, pereda kejang dan antirematik.
Mitos:
Beberapa orang percaya bahwa sereh dapat membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti tifus, infeksi kulit, keracunan makanan dan bau badan. Selain itu, kandungan senyawa analgesik pada minyak sereh dapat membantu menghilangkan rasa sakit akibat sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot. Bukan hanya itu saja, sereh juga memiliki sifat anti-piretik yang bermanfaat dalam menurunkan panas. Oleh karena itu, sereh sangat baik diberikan untuk orang yang sedang mengalami demam.
Penelitian menunjukkan, daun sereh memiliki kandungan zat anti-mikroba dan anti-bakteri. Kandungan tersebut berguna khususnya dalam mengobati infeksi pada lambung, usus, saluran kemih dan luka. Sereh juga diketahui berkhasit sebagai diuretik, pereda kejang dan antirematik.
Mitos:
Beberapa orang percaya bahwa sereh dapat membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti tifus, infeksi kulit, keracunan makanan dan bau badan. Selain itu, kandungan senyawa analgesik pada minyak sereh dapat membantu menghilangkan rasa sakit akibat sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot. Bukan hanya itu saja, sereh juga memiliki sifat anti-piretik yang bermanfaat dalam menurunkan panas. Oleh karena itu, sereh sangat baik diberikan untuk orang yang sedang mengalami demam.
Kandungan:
Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat disebutkan bahwa daun sereh mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-terpineol, geraniol, farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat, beta-elemen, beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-kadinen, elemol, dan kariofilen oksida. Senyawa lain adalah geranial, geranil butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol.
Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat disebutkan bahwa daun sereh mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-terpineol, geraniol, farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat, beta-elemen, beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-kadinen, elemol, dan kariofilen oksida. Senyawa lain adalah geranial, geranil butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol.
Fungsi serai untuk Kesehatant:
Serai mencegah penyakit kanker
Ada penelitian yang menjelaskan
bahwa setiap 100 gram Serai mengandung zat antioksidan yang kita tahu
bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit kanker. Kemudian, penelitian yang
dilakukan oleh tim dari University Gurion di Israel telah menemukan bahwa dalam
Serai ada senyawa yang dapat mematikan sel kanker tanpa merusak sel sehat.
Mengobati gangguan pencernaan
Serai sangat bermanfaat untuk
mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, masuk angin, mengurangi gas dari
usus, dan juga diare.
Menurunkan tekanan darah
Serai juga banyak dimanfaatkan untuk
mengurangi tekanan darah dan merangsang sirkulasi darah. Dengan mengonsumsi
minuman yang mengandung Serai setiap harinya maka akan sangat membantu dalam
menurunkan hipertensi.
Detoksifikasi
Serai juga sangat baik untuk detoksifikasi tubuh dengan cara meningkatkan jumlah buang air kecil. Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat untuk membuat seluruh organ pencernaan seperti hati, pankreas, ginjal, dan juga kandung kemih bersih dan sehat karena beragam racun akan tersingkir.
Serai juga sangat baik untuk detoksifikasi tubuh dengan cara meningkatkan jumlah buang air kecil. Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat untuk membuat seluruh organ pencernaan seperti hati, pankreas, ginjal, dan juga kandung kemih bersih dan sehat karena beragam racun akan tersingkir.
Manfaat pada sistem saraf
Minyak esensial yang mengandung
Serai juga dapat bermanfaat untuk memperkuat dan meningkatkan fungsi sistem
saraf. Hal itu disebabkan minyak Serai tersebut akan memberikan efek yang
menghangatkan, melemaskan otot, dan meredakan kejang-kejang.
Berfungsi sebagai analgesic
Serai juga dapat meringankan semua
jenis peradangan dan iritabilitas yang Anda derita yang berhubungan dengan rasa
sakit dan nyeri seperti nyeri sendi, nyeri otot, sakit gigi, dan lainnya.
Memperindah kulit
Memperindah kulit
Penggunaan daun Serai juga sudah
terjadi dalam bidang kosmetik yang digunakan untuk memperindah kulit. Efek dari
penggunaan kosmetik yang mengandung daun Serai adalah dapat menghilangkan
jerawat dan berfungsi juga sebagai penyegar.
Kesehatan wanita
Serai juga biasanya dimanfaatkan
oleh wanita untuk meredakan rasa nyeri ketika haid dan meredakan timbulnya rasa
mual.
Pengolahan Sebagai Obat:
Salah satu resep sederhana
pemanfaatan sereh adalah dengan cara merebusnya untuk membantu mengatasi gejala
batuk. Sebanyak 5 gram akar sereh dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama
15 menit. Lalu minumlah air rebusan sereh tersebut dua kali sehari
masing-masing 1/2 gelas pagi dan sore.
Daun Duduk
/ Desmodium triquetrum

Tanaman yang satu ini juga sangat bermanfaat bagi kesehatan, yaitu tanaman yang disebut daun Duduk.
Daun Duduk (Desmodium triquetrum [L.] D.C.)Tumbuhan ini merupakan suku Papilionaceae (leguminose). Di daerah Sunda, tumbuhan ini kerap disebut genteng cangkeng, ki concorong, atau cen-cen. Sementara di Jawa, kerap disebut daun duduk, gerji, gulu walang, sosor bebek, cocor bebek (jawa). Dalam bahsa asing Three-flowered desmodium (I)
Uraian Tumbuhan
Daun duduk dapat ditemukan mulai dari dataran rendah hingga ketinggian
1.500 m dpl. Tumbuh liar ditempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup
atau sedikit naungan, serta tidak begitu kering. Perdu menahun, tumbuh tegak
atau menanjak, tinggi 0,5 m hingga 3 m dengan kaki berkayu. Batang bulat,
beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter sekitar 2 cm, berwarna
cokelat.
Daun tunggal, berseling, berdaun
penumpu, serta tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung
meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 cm hingga
20 cm, lebar 1,5 cm hingga 2 cm, saat muda berwarna cokelat, setelah tua
berwarna hijau.
Bunga majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu, warnanya putih keunguan, berambut halus, dan pangkal berlekatan. Buah polong, panjang 2,5 cm hingga 3,5 cm, lebar 4 mm hingga 6 mm, berambut, berisi 4 biji hingga 8 biji, masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna cokelat. Bijinya kecil, berbentuk ginjal, berwarna cokelat muda, dan sistem perbanyakan dengan biji.
Bunga majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu, warnanya putih keunguan, berambut halus, dan pangkal berlekatan. Buah polong, panjang 2,5 cm hingga 3,5 cm, lebar 4 mm hingga 6 mm, berambut, berisi 4 biji hingga 8 biji, masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna cokelat. Bijinya kecil, berbentuk ginjal, berwarna cokelat muda, dan sistem perbanyakan dengan biji.
Sifat dan Khasiat
Herba ini rasanya sedikit pahit,
sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antiperik), anti radang
(anti-inflamasi), pembunuh parasit (parasitisid), meningkatkan napsu makan
(stomakik), dan peluruh kencing (diuretik).
DARI KETERANGAN DIATAS DAPAT DI
RANGKUAM SEBAGAI BERIKUT:
Nama latin: Desmodium triquitrum
Nama daerah: Genteng cangkeng; Ki
congcorang; Cencer; Potong kujang; Gerji; Gulu
walang
Deskripsi tanaman:
Deskripsi tanaman:
Tanaman perdu, tinggi lebih kurang 3
meter. Batang berkayu, bulat beruas, permukaan kasar, diameter lebih kurang 2
cm berwarna cokelat. Daun tunggal, berseling, berbentuk lanset, panjang 10-20
cm, lebar 1-2 cm, bertulang menyirip, daun muda berwarna cokelat setelah tua
berwarna hijau. Bunga majemuk berbentuk mulai tumbuh di ujung batang, mahkota
putih keunguan berbentuk kupu-kupu. Buah polong, masing-masing 4-8 biji, buah
muda berwarna hijau, setelah tua berwarna cokelat
Habitat: Tumbuh ditempat terbuka
dengan cahaya matahari cukup, sedikit naungan serta tidak begitu kering pada
dataran rendah sampai 1500 m dpl.
Bagian tanaman yang digunakan: Daun
Kandungan kimia: Alkoloid
hepaforina; Trigonelina; Tanin
Khasiat: Anti inflamasi;
Antipiretik; Diuretik; Stomakik; Paratisid
Nama simplesia: Desmodii
triquetri Folium
Kandungan Kimia
Daun tumbuhan ini mengandung tanin,
alkaloida hipaforin, trigonelin, bahan penyamak, asam silikat, dan K2O. Buahnya
mengandung saponin, dan flafonoida, sedangkan akar mengandung saponin, flavonida
dan tanin.
Bagian yang digunakan
Seluruh bagian kecuali akar (herba)
dapat digunakan. Pemakaian dapat dalam bentuk segar atau yang telah
dikeringkan.
Indikasi
Herba ini berkhasiat untuk mencegah pingsan karena udara panas (heat stroke), demam salesma, radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah (piorea), radang ginjal akut (akut nephritis), sembab (edema), radang susu (enteritis), disentri, infeksi cacing tambang (hookworn), infeksi cacing pita di hati, keputihan akibat trichomonas (trichomonal vaginitis), muntah-muntah pada kehamilan, kurang gizi pada anak ? anak, sakit kuning (ikterik hepatitis), keracunan buah nanas, TBC tulang dan kelenjar limfa, multipel abses, skleroderma, wasir serta rematik.
Cara Pemakaian
Herba ini berkhasiat untuk mencegah pingsan karena udara panas (heat stroke), demam salesma, radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah (piorea), radang ginjal akut (akut nephritis), sembab (edema), radang susu (enteritis), disentri, infeksi cacing tambang (hookworn), infeksi cacing pita di hati, keputihan akibat trichomonas (trichomonal vaginitis), muntah-muntah pada kehamilan, kurang gizi pada anak ? anak, sakit kuning (ikterik hepatitis), keracunan buah nanas, TBC tulang dan kelenjar limfa, multipel abses, skleroderma, wasir serta rematik.
Cara Pemakaian
Siapkan herba daun duduk sebanyak 15
genggam hingga 60 genggam, lalu direbus dan diminum. Pemakaian luar berupa
herba daun duduk yang digiling halus, digunakan untuk mengompres wasir, abses,
sakit pinggang, dan pegal-pegal pada kaki.
- Batu Ginjal:Daun duduk segar 6 g; Daun keji beling segar 3 g; Herba kumis kucing segar 6 g; Air 115 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
- Radang amandel:Daun duduk segar 7 helai; Daun sirih segar 2 helai; Herba pegagan segar 1 genggam; Rimpang kunci pepet 5 rimpang; Air 1 gelas, Dipipis, Untuk berkumur 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali 1/2 gelas.
- Wasir:.Ambil 20 genggam daun segar, dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sakaligus. Lakukan tiap hari.atau dengan resep:Daun duduk segar 6 g; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
- Radang Ginjal akut, edema: Ambil herba daun duduk sebanyak 60 genggam, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pada pagi hari.
- Muntah pada kehamilan.:Ambil herba daun duduk sebanyak 30 genggam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore, masing-masing 1/3 gelas.
- Disentri.Ambil herba daun duduk segar sebanyak 30 genggam, dicuci lalu digiling halus. Seduh dengan ? air panas, biarkan selama 15 menit. Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk. Peras dan saring. Hangat-hangat diminum sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar