BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dapat dikatakan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan organism dalam melangsungkan kehidupanya. Dengan kata
lain lingkungan hidup merupakan komponen yang berada disekitar individu yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena
itu lingkungan hidup berperan penting dalam kehidupan manusia dimuka bumi.
Akhir-akhir ini terjadi banyak kerusakan lingkungan hidup yang sebagian besar disebabkan
oleh tingkah laku manusia itu sendiri. Manusia tanpa berfikir panjang melakukan
kegiatan yang pada akhirnya merusak kelestarian lingkungan. Ada berbagi bentuk
kerusakan di muka bumi ini, Kesadaran manusia sangat diperlukan, hubungan
antara manusia dengan lingkungan harus terjaga dengan baik agar kelestarian
lingkungan hidup tetap dapat seimbang. Untuk dapat memahami lebih jauh tentang
berbagai macam kerusakan lingkungan dan beberapa faktir penyebabnya maka pada
makalah ini akan dijelaskan ulasan mengenai kerusakan lingkungan dan factor
penyebabnya.
B.
Tujuan
Makalah ini bertujuan agar siswa-siswi kelas XI mengetahui
dan lebih memahami mengenai lingkungan hidup khusunya mengenai kerusakan
lingkungan dan faktor penyebabnya.
C.
Rumusan
Masalah
1.
Ada
berapa jenis kerusakan lingkungan hidup berdasarkan penyebabnya? , Sebutkan!
2.
Sebutkan
dan jelaskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup?
3.
Apa
saja factor yang menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan hidup?
D.
Manfaat
1.
Siswa
dapat mengetahui bentuk-bentuk kerusakan lingkungan dan factor penyebabnya
2.
Dapat
lebih mencintai dan melestarikan lingkungan hidup
3.
Dapat
Membantu pelestarian lingkungan
4.
Dapat
membantu antar sesama korban dari kerusakn lingkungan.
BAB II
ISI
A. Lingkungan
hidup Berkaitan dengan Pembangunan Berkelanjutan
a.
Pengertian lingkungan Hidup
Lingkungan hidup (biasa disebut lingkungan saja) merupakan
ruang dengan segala isinya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan
manusia. Manusia secara langsung mampu mengubah lingkungan hidup sesuai
keinginan mereka dengan akal yang dimiliki. Namun lingkungan juga dapat
berpengaruh langsung bagi manusia yang bersangkutan. Manusia hidup di bumi
tidak sendirian, melainkan bersama makhluk hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan
dimana antara manusia dan makhluk hidup lain memiliki kaitan yang erat. Hidup
manusia terkait erat dengan mereka. Selain makhluk hidup, di sekeliling kita
juga terdapat benda mati, seperti tanah, air, udara, dan sebagainya yang
menjadi tumpuan hidup kita semua. Lingkungan hidup adalah kesuluruhan unsure
atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan.
b.
Unsur-unsur Lingkungan Hidup
1.
Unsur
Abiotik (fisik)
2.
Unsure
yang terdapat dalam lingkungan fisik antara lain tanah, air, udara, Klembapan,
sinar matahri, dan senyawa kimia. Dan berfungsi sebagai media berlangsungnya
kehidupan.
3.
Unsur
Bioik (Hayati)
4.
Unsur
hayati dalam lingkungan hidup terdiri dari semua makhluk hidup yang ada dibumi.
5.
Unsur
Budaya
6.
Merupakan
abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam memahami dan
menginterpretasikan lingkungan
c. Manfaat
Lingkungan hidup Bagi Kehidupan
Beberapa manfaat lingkungan bagi manusia antara lain :
1.
Tempat
berpijak dan beraktifitas
2.
Tanah
digunakan sebagai lahan pertanian
3.
Komponen
hewan sebagai sumber makanan bagi manusia
4.
Jasad
renik berperan penting dalam penguraian sisa jasad hidup yang telah mati
5.
Air
merupakan kebutuhan penting bagi manusia.
d. Hakikat
Pembangunan di Indonesia
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi
pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam yang
harus dilandasi wawasan lingkungan. Agar keberadaan lingkungan hidup tetap
terjaga.
Hakikat atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang
suber alam dan lingkungan hidup dalam pembangunan berwawasan lingkungan sebagai
berikut :
1.
Investarisasi
SDA
2.
Pemanfaatan
teknologi yang memadai
3.
Menilai
dampak terhadap lingkungan
4.
Rehabilitasi
SDA
5.
Pendayagunaan
wilayah dengan tidak merusak lingkungan hidup.
e. Upaya-Upaya
Pokok Pembangunan di Indonesia
Berikut ini upaya pemerintah meratakan pembangunan :
1.
Stabilitas
Nasional
2.
Pertumbuhan
di bidang ekonomi
3.
Pemerataan
pendapatan
4.
Pembangunan
pertanian sebagai landasan pembangunan Nasional
f. Pembangunan
Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Adalah pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya
alam dan manusia dengan cara menyerasikan aktivitas manusia dengan kemampuan
sumber daya alam untuk menopangnya.
·
Sumber
daya yang mendukung pembangunan :
a.
Sumber
daya alam : air, tanah, udara, hutan, hewan
b.
Sumber
daya manusia
c.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi
·
Ciri-ciri
Pembangunan Berkelanjutan :
a.
Dilakukan
dengan perencanaan yang matang
b.
Memerhatikan
daya dukung lingkungan
c.
Meminimalisasi
dampak pencemaran
d.
Melibatkan
pertisipasi warga
B.
Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam
kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan
a. Kualitas
Lingkungan Hidup
Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdsarkan
karakteristik , antara lain :
1.
Lingkungan
Biosfik (komponen biotik dan abiotik)
2.
Lingkungan
Sosial ekonomi (hubungan dengan sesama)
3.
Lingkungan
Budaya (segala materi atau non materi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia)
b. Bentuk-Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
1.
Kerusakan
Lingkungan Akibat Proses Alam
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya
gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi
keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi
kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
a)
Letusan
Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar,
material-material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu
vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa
bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat
mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin
dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap
belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena
dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat
berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal
ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat
tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat
hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan
fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan
waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk
kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat
kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal,
maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses
peremajaan tanah.
b)
Gempa
Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya
gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan
kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan
bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran
sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan
sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan
tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan peristiwa tsunami di
Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu? Contoh peristiwa
gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi
pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0
skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan
korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala
richter.
c)
Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
d)
Tanah
anah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik
banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak
kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak
lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai
bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah
Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai
contoh, peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah)
pada bulan Desember 2007
e)
Badai/Angin
Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang
sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih
kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin.
Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan
berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan.
Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk
Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah
satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan
Jawa Tengah.
f)
Kemarau
Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir.
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu
daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini
menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber
air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan
berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
2.
Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak
memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan
yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut
ini.
a)
Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena
masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping
dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran
dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah,
pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh
ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya
bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan
bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar
oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan
air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air,
tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun
sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran
tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang
digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat
tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem
tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun
tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau
dimanfaatkan. Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak
dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai
bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan
sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan
dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau
atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran
suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu
suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan
dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin
pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek
psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung,
penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah
tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
b)
Degradasi
Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan
terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan
akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan
lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem
laut, dan kerusakan hutan.
1)
Lahan
kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi
penambangan yang besar-besaran.
2)
Rusaknya
ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara
besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat,
penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu
karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga
kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
3)
Kerusakan
hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan
pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah.
Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan
dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan
tanah longsor.
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN
Ada beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan, antara
lain
a. Pertambahan penduduk yang pesat,
sehingga telah menyebabkan tekanan yang sangat berat terhadap pemanfaatan
keanekaragaman hayati. Misalnya, timbulnya eksploitasi terhadap sumberdaya alam
hayati yang berlebihan,
b. Perkembangan teknologi yang pesat,
sehingga kemampuan orang untuk mengeksploitasi
keanekaragaman hayati secara berlebihan semakin mudah dilakukan,
keanekaragaman hayati secara berlebihan semakin mudah dilakukan,
c. makin meningkatnya penduduk lokal
terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, sehingga menyebabkan eksploitasi
keanekaragaman hayati secara berlebihan,
d. kebijakan dan pengelolaan
keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis dan tidak
tepat guna, dan
e. berubahnya sistem nilai budaya
masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman hayati sekitarnya.
Misalnya, punahnya sifat-sifat
kearifan penduduk local terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaan
keanekaragaman hayati yang holistik, berkelanjutan dan berkeadilan sosial bagi
segenap warga masyarakat, sungguh diperlukan untuk mempertahankan kelestarian
keanekaragaman hayati.
C.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung
jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup
tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah
telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan
lingkungan hidup.
1.
Upaya Yang dilakukan Pemerintah:
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982
tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b. Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan
Beracun
dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
c. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia
Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
d. Pembentukan Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
2.
Upaya yang dilakukan oleh masyarakat
bersama pemerintah:
a.
Pelestarian
tanah(tanah datar/tanah miring)
b.
Pelestarian
udara
c.
Pelestarian
hutan
d.
Pelestarian
laut dan Pantai
e.
Pelestarian
Flora dan fauna
D.
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijaksana.
Ciri-ciri Pembangunan berwawasan lingkungan:
a.
Menjamin
pemerataan dan keadilan
b.
Menghargai
keanekaragaman hayati
c.
Menggunakana
pendekatan integritif
d.
Menggunakan
jangka panjang
E.
Analisi Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL)
AMDAL adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang
dampak pentingnya suatu lingkungan yang direncanakan.
·
AMDAL
dilakukan karena :
a. Dilakukan untuk proyek yang akan
dibangun karena undang-undang pemerintah menghendaki demikian
b. Agar kualitas lingkungan tidak rusak
karena proyek pembangunan
·
Yang
bertanggung jawab melaksanakn AMDAL adalah pemilik proyek atau dapat
menyerahkan pelaksanaan kepada konsultan swasta atau pihak lain atas dasar
pemerintah
·
Peran
AMDAL dalam pengelolaan lingkungan adalah sebagai pendugaan dampak lingkungan
yang akan terjadi akibat pelaksanaan proyek pembangunan yang akan dilakukan.
·
Peran
AMDAL bagi pengambi keputusan adalah menghindarkan akibat-akibat yang merugikan
dan tidak diinginkan, yaitu terjadinya dampak negative dari proyek pembangunan
pada lingkungan hidup.
·
Kegunaan
AMDAL bagi berbagai pihak :
1.
Kegunaan
bagi pemerintah
2.
Kegunaan
bagi Pemilik proyek
3.
Kegunaan
bagi Pemilik modal
4.
Kegunaan
bagi Masyarakat
5.
Kegunaan
lainnya.
F.
Identifikasi Wilayah Yang
Dikonservasi
Konserfasi adalah Upaya Pelestarian Lingkungan, dengan tetap
mempertahankankeberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa
depan.
·
Tujuan
dari kegiatan Konservasi antara lain :
a.
Melindungi
dan memilihara tempat yang berharga
b.
Penggunaan
kembali bangunan lama agar tidak terlantar
c.
Melindungi
benda-benda cagar budaya
d.
Melindungi
benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala.
·
Fungsi
daerah Konservasi antara lain :
1.
Cagar
alam (tumbuhan)
2.
Suaka
margasatwa (hewan)
·
Hal-hal
yang perlu dikonserfasi dengan baik :
1.
Pengawetan
jenis hewan dan tumbuhan
2.
Pemanfaatan
secara lestari
3.
Pemanfaatan
tumbuhan dan satwa liar
4.
Pelestarian
kekayaan alam.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penyebabnya ada 2 jenis kerusakan alam yaitu
kerusakan akibat proses alam dan akibat aktivitas manusia. Kerusakan karena
proses alam yaitu gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, kemarau panjang,
Sedangkan kerusakan akibat aktivitas manusia yaitu pencemaran lingkungan dan
degradasi lahan. Beberapa factor penybab kerusakan lingkungan antara lain
pertambahan penduduk yang pesat, perkembangan teknologi yang pesat, makin
meningkatnya penduduk lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, kebijakan
dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat
kapitalis, berubahnya sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman
hayati sekitarnya.
B. Saran
Makhluk hidup harus dapat melerasikan lingkungan hidup agar
lingkungan hidup tetap lestari dan terjaga. Sehingga organisme di muka bumi
dapat hidup dengan baik begitu pula dengan manusia. Agar tidak timbul kerusakan
lingkungan maka perlu mengetahui factor penyebabnya sehingga dapt melakukan
penj\cegahanya dengan baik dan bijaksana.
Daftar Pustaka
Indra Maulana. 2011. Buku Kerja
Siswa. Surakarta. Suara Media Sejahtera
Wardiyatmoko. 2006. Geografi Untuk
SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar